• 05/18/2025
Anjing Laut Terdampar di Jalan Raya Alaska, Tim Penyelamat Dikerahkan

Anjing Laut Terdampar di Jalan Raya Alaska, Tim Penyelamat Dikerahkan

Alaska, AS – Sebuah pemandangan tak biasa terjadi di Negara Bagian Alaska, Amerika Serikat, ketika seekor anjing laut terlihat terdampar di tengah jalan raya yang sibuk. Kejadian langka ini mengejutkan warga lokal sekaligus memicu respons cepat dari otoritas dan tim penyelamat satwa liar setempat.

Insiden tersebut terjadi pada awal pekan ini di wilayah utara Anchorage, tepatnya di dekat Jalan Raya Seward yang merupakan salah satu jalur utama yang menghubungkan kota-kota pesisir Alaska. Anjing laut yang terdampar diketahui merupakan spesies harbor seal (Phoca vitulina), satwa slot qris 5k yang umum ditemukan di perairan dingin Samudra Pasifik Utara, namun sangat jarang terlihat jauh dari pantai atau perairan dangkal.

Ditemukan Warga Saat Pagi Hari

Seekor anjing laut muda berwarna abu-abu gelap pertama kali ditemukan oleh seorang pengemudi yang sedang melintas sekitar pukul 06.30 pagi waktu setempat. Awalnya pengemudi mengira itu adalah karung sampah atau objek asing lain di jalan. Namun setelah memperlambat kendaraan, ia menyadari bahwa itu adalah binatang hidup yang tampak kebingungan dan kelelahan.

“Dia hanya terbaring di pinggir jalan dengan kepala tegak, melihat sekeliling, seolah-olah tidak tahu harus ke mana,” ujar Robert Ellison, warga yang pertama kali melihat kejadian tersebut. “Saya langsung menelepon layanan satwa liar karena saya tahu ini bukan tempat yang seharusnya bagi seekor anjing laut.”

Respons Cepat dari Tim Penyelamat

Setelah menerima laporan warga, Departemen Ikan dan Satwa Liar Alaska (ADF&G) segera mengirimkan tim penyelamat bersama relawan dari Alaska SeaLife Center. Tim penyelamat tiba di lokasi dalam waktu kurang dari satu jam. Mereka membawa perlengkapan khusus untuk menangani hewan laut, seperti jaring halus, selimut penenang, serta wadah transportasi berpendingin.

Petugas harus berhati-hati agar tidak membuat hewan tersebut stres. Menurut Dr. Karen Whitmore, seorang ahli biologi kelautan dari SeaLife Center, anjing laut sangat sensitif terhadap suara keras dan sentuhan yang tidak biasa. “Kami menutup mata dan tubuhnya dengan kain lembut agar ia tenang, lalu membawanya ke tempat yang aman untuk diperiksa lebih lanjut,” jelas Whitmore.

Dugaan Penyebab Terdampar

Belum ada kepastian mengenai bagaimana anjing laut tersebut bisa tersesat sejauh itu dari habitat aslinya. Namun para ahli menduga bahwa faktor cuaca ekstrem, pasang surut air laut yang tidak biasa, atau gangguan dari aktivitas manusia bisa menjadi penyebabnya. Dalam beberapa tahun terakhir, Alaska mengalami peningkatan frekuensi badai pantai dan perubahan suhu laut yang signifikan akibat perubahan iklim.

“Sangat mungkin anjing laut muda ini terjebak arus kuat dan terbawa masuk ke sistem sungai, lalu tersesat hingga mencapai daratan,” tambah Dr. Whitmore. “Dalam kondisi lelah dan bingung, mereka bisa melintasi daerah yang tidak biasanya mereka lewati.”

Kondisi Anjing Laut Stabil

Setelah berhasil dievakuasi, anjing laut tersebut dibawa ke pusat rehabilitasi hewan laut di Seward. Pemeriksaan awal menunjukkan bahwa hewan itu mengalami dehidrasi ringan dan luka kecil di sirip belakang, kemungkinan akibat tergesek permukaan jalan beraspal.

“Kondisinya cukup baik secara keseluruhan,” kata teknisi perawatan satwa liar, Jamie Collins. “Kami akan memberinya cairan, makanan, dan perawatan selama beberapa hari ke depan. Setelah itu, kami akan mempertimbangkan untuk melepasnya kembali ke habitat alaminya jika sudah cukup sehat.”

Reaksi Warga dan Pemerhati Lingkungan

Kejadian ini menarik perhatian warga lokal serta kelompok pemerhati satwa liar. Banyak yang menyatakan keprihatinan atas meningkatnya insiden hewan laut yang tersesat atau terdampar di wilayah manusia. Beberapa warga bahkan menyuarakan pentingnya peningkatan kesadaran publik terhadap dampak perubahan iklim terhadap satwa liar.

“Kita sering lupa bahwa satwa liar juga terdampak dari aktivitas kita,” kata Sarah Donnelly, aktivis lingkungan setempat. “Anjing laut ini mungkin hanya satu contoh dari banyak kasus yang tidak terlihat mata. Kita perlu lebih peka dan tanggap terhadap lingkungan sekitar.”

Penutup

Insiden anjing laut terdampar di jalan raya Alaska ini menjadi pengingat bahwa batas antara alam liar dan lingkungan manusia semakin kabur, terutama akibat pengaruh iklim global dan aktivitas manusia. Untungnya, berkat respons cepat dari warga dan tim penyelamat, nyawa satwa malang itu berhasil diselamatkan. Kini, para ahli berharap dapat segera mengembalikannya ke lautan — tempat yang seharusnya menjadi rumah sejatinya.