• 06/17/2024
mashupch.com

Aurora Borealis 2024: Keindahan yang Menyimpan Risiko Badai Geomagnetik

mashupch.com – Pada tahun 2024, penikmat fenomena langit akan disuguhi pemandangan Aurora Borealis, yang tidak hanya menawarkan keindahan tapi juga membawa peringatan tentang kemungkinan badai geomagnetik.

Fenomena Aurora: Perpaduan Cemerlang Warna di Langit

Mengutip dari website, Aurora adalah tontonan alam yang mempesona dengan cahaya berwarna merah, hijau, dan putih yang muncul di ketinggian atmosfer Bumi. Fenomena ini paling sering terlihat di sekitar kutub utara dan disebabkan oleh interaksi antara medan magnet Bumi dan partikel bermuatan dari Matahari.

Badai Geomagnetik: Ancaman yang Tersembunyi

Menurut pengumuman dari Observatorium Bosscha di Instagram, keindahan Aurora Borealis tahun ini diiringi oleh badai geomagnetik yang dihasilkan oleh Corona Mass Ejection (CME) dari Matahari. CME ini, yang tergolong dalam kategori ekstrem G4-G5, melontarkan partikel bermuatan besar ke arah Bumi.

Potensi Bahaya bagi Bumi

Agus Triono Puri Jatmiko, peneliti Fisika Bintang dari Observatorium Bosscha dan alumnus S2 Astronomi di Institut Teknologi Bandung (ITB), menenangkan bahwa walaupun terdengar mengkhawatirkan, penduduk Bumi tidak perlu terlalu cemas. Badai geomagnetik adalah fenomena alami yang terjadi setiap 10-11 tahun sekali, dan dengan langkah-langkah mitigasi yang tepat, dampaknya dapat diminimalisir.

Tingkatan dan Dampak Badai

Dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, badai geomagnetik pada tahun ini diperkirakan akan mencapai tingkat yang lebih tinggi, yaitu G4 (Severe) hingga G5 (Extreme). Peristiwa serupa terjadi pada tahun 2003 di Swedia dan Afrika Selatan, di mana gangguan listrik besar terjadi sebagai akibat langsung dari badai.

Dampak Luas dari Badai Geomagnetik

Badai ini dapat menyebabkan perubahan densitas dalam atmosfer yang mengganggu komunikasi radio dan operasional satelit. Dalam skenario ekstrem, arus listrik yang dihasilkan bisa mengganggu orbit satelit dan berpotensi menyebabkan mereka jatuh ke Bumi. Wilayah lintang tinggi dekat kutub akan merasakan dampak terparah karena konsentrasi partikel energi.

Langkah Mitigasi

Untuk mengurangi risiko, disarankan langkah-langkah pencegahan mirip dengan yang diambil selama badai petir, seperti mencabut kabel dari saklar listrik untuk menghindari kerusakan pada perangkat elektronik. Langkah ini analog dengan tindakan preventif saat hujan lebat untuk menghindari keruslet yang disebabkan oleh sambaran petir.

Dengan persiapan yang matang, fenomena ini dapat dinikmati tanpa membawa risiko yang berarti, memungkinkan pengamat untuk mengagumi salah satu tontonan alam paling spektakuler di dunia dengan aman.